Yayasan Fi Ahsani Taqwim : Merintis Pendidikan Islam Terpadu dari Garasi Rumah

Yayasan Fi Ahsani Taqwim menorehkan sejarah panjang dalam dunia pendidikan di Indonesia, bermula dari sebuah inisiatif sederhana namun penuh visi pada tahun 1999. Berdiri di Temanggung, Jawa Tengah, yayasan ini digagas dengan satu tujuan mulia: memberikan alternatif pendidikan yang memadukan pendidikan umum dengan pendidikan Islam secara utuh.

Cikal bakal pendidikan Yayasan Fi Ahsani Taqwim dimulai dari tempat yang tak biasa, sebuah garasi mobil di rumah kontrakan ketua yayasan pertama, Bapak Joko Dwi Suprapto. Di sanalah, dengan semangat dan keterbatasan, didirikanlah TKIT (Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu) yang menjadi pondasi awal pengembangan lembaga pendidikan ini. Langkah ini menunjukkan tekad kuat para pendiri untuk menghadirkan model pendidikan yang berbeda, yang tidak hanya fokus pada aspek intelektual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini.

Perjalanan Yayasan Fi Ahsani Taqwim terus menanjak seiring berjalannya waktu. Pada tahun 2001, berdirilah SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Cahaya Insani Temanggung, menandai ekspansi jenjang pendidikan yang ditawarkan. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2004, didirikan SDIT Cahaya Insani Parakan, memperluas jangkauan pendidikan di wilayah lain.

Momentum penting lainnya terjadi pada tahun 2005 dengan berdirinya TKIT Mutiara Hati di Parakan, yang semakin memperkuat kehadiran yayasan di dua lokasi berbeda. Komitmen terhadap pendidikan terpadu semakin nyata dengan didirikannya SMP IT (Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu) Cahaya Insani pada tahun 2010. Puncaknya, pada tahun 2016, Pondok Pesantren Cahaya Insani resmi berdiri, melengkapi jenjang pendidikan SMP IT dan menyediakan lingkungan yang lebih intensif untuk pembinaan karakter Islami.

Pergantian kepemimpinan turut mewarnai perjalanan Yayasan Fi Ahsani Taqwim. Setelah Bapak Joko Dwi Suprapto, estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh Bapak Arief Noorhadi pada tahun 2002. Kemudian, pada tahun 2007, kepemimpinan yayasan diamanahkan kepada Ibu Retnaning. Tongkat kepemimpinan keempat kini dipegang oleh Bapak M. Anantiyo Widodo, yang dilantik pada tahun 2021 dengan jabatan CEO. Pergantian kepemimpinan ini mencerminkan dinamika dan regenerasi yang terus terjadi dalam tubuh yayasan.

Kini, Yayasan Fi Ahsani Taqwim telah bertransformasi menjadi lembaga modern yang siap mengelola sekolah untuk menghadapi berbagai tantangan zaman. Dengan visi ke depan, yayasan ini mengusung kurikulum Sekolah Qurani Ramah Bakat yang berorientasi pada pembentukan kompetensi siswa yang unggul. Kurikulum ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya Saleh dan Qurani, tetapi juga Cerdas dan Berbudi, membekali mereka dengan nilai-nilai agama yang kokoh, kecerdasan intelektual, serta akhlak mulia untuk menghadapi masa depan.