MPLS SDIT Cahaya Insani Temanggung Hari Ketiga : Menanamkan Karakter Religius dan Percaya Diri

 

Temanggung, 16 Juli 2025 – Suasana ceria dan penuh semangat menyelimuti SDIT Cahaya Insani Temanggung pada hari ketiga pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026. Seluruh siswa kelas 1, yang merupakan wajah-wajah baru di lingkungan sekolah, antusias mengikuti serangkaian kegiatan yang dirancang khusus untuk membangun karakter dan kepercayaan diri mereka sejak dini.

Hari ketiga MPLS ini memiliki agenda yang padat namun menyenangkan, berfokus pada penguatan aspek spiritual dan pengembangan diri. Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan penanaman kebiasaan baik melalui praktik salat Dhuha berjamaah. Ini merupakan langkah konkret SDIT Cahaya Insani dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kokoh pondasi keagamaannya.

Salat Dhuha dipilih sebagai kegiatan pembuka untuk membiasakan siswa dengan ibadah sunah, menumbuhkan kedekatan mereka dengan Allah SWT, serta melatih kedisiplinan dan kekhusyukan. Dengan bimbingan para guru, siswa mengikuti setiap gerakan dan bacaan salat dengan tertib, menunjukkan keseriusan mereka dalam belajar.

Setelah sesi spiritual, agenda dilanjutkan dengan materi "Who Am I?". Sesi ini dirancang untuk membantu siswa kelas 1 mulai mengenali diri mereka sendiri, potensi yang dimiliki, serta peran mereka sebagai individu dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Melalui aktivitas interaktif dan permainan edukatif, anak-anak diajak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka secara sederhana.

Materi "Who Am I?" disampaikan dengan cara yang sangat menarik dan sesuai dengan usia anak-anak. Para guru menggunakan media visual dan cerita-cerita inspiratif untuk memancing partisipasi aktif siswa. Tujuannya adalah agar setiap anak merasa berharga dan memiliki rasa percaya diri untuk mengembangkan keunikan mereka masing-masing.

Selain itu, sesi ini juga menekankan pentingnya saling menghargai perbedaan antar teman. SDIT Cahaya Insani percaya bahwa pengenalan diri yang kuat akan menjadi dasar bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang berempati dan toleran, serta mampu berinteraksi positif dengan lingkungan sekitar.

Puncak dari rangkaian kegiatan di hari ketiga adalah sesi "Reward Anak". Sesi ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para siswa. Bukan sekadar pembagian hadiah, "Reward Anak" merupakan bentuk apresiasi atas partisipasi aktif, keberanian, dan semangat belajar yang telah ditunjukkan oleh seluruh siswa selama MPLS.

Pemberian reward ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar terus bersemangat dalam belajar dan berinteraksi. Setiap pencapaian kecil yang mereka raih, sekecil apapun, diberikan pengakuan sehingga menumbuhkan rasa bangga dan keinginan untuk terus berprestasi. Ini adalah bagian dari strategi positif sekolah dalam mendidik.

Ustadz Maleka Faozan, Kepala SDIT Cahaya Insani Temanggung menyampaikan bahwa MPLS ini bukan hanya sekadar ajang pengenalan sekolah, tetapi juga pondasi awal bagi pembentukan karakter siswa. "Kami berharap, melalui kegiatan seperti salat Dhuha, 'Who Am I?', dan 'Reward Anak', para siswa kelas 1 dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan belajar di masa depan," ujarnya.

Dengan berakhirnya hari ketiga MPLS ini, SDIT Cahaya Insani Temanggung menunjukkan komitmen dalam menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif, suportif, dan berlandaskan nilai-nilai Islam. Para siswa kelas 1 kini semakin siap untuk memulai petualangan baru mereka di bangku sekolah dasar, membawa bekal ilmu, karakter, dan semangat yang telah dipupuk selama MPLS.

0 Komentar