Membangun Generasi Cerdas Melalui "Learning Through Living" : Pembekalan Orang Tua Siswa Baru PAUD IT Mutiara Hati



Parakan, Temanggung, 11 Juli 2025 – Suasana hangat dan antusiasme tinggi menyelimuti Aula TKIT Mutiara Hati pagi ini, Jumat 11 Juli 2025, saat puluhan orang tua siswa baru berkumpul untuk mengikuti sesi pembekalan. Acara penting ini bertujuan untuk menyelaraskan visi dan misi antara pihak sekolah dan orang tua dalam mendidik anak-anak usia dini. Salah satu sorotan utama pada kesempatan tersebut adalah penyampaian materi oleh Ustadzah Dwi Nidika, seorang guru di TKIT Mutiara Hati, yang berfokus pada makna cerdas sebagai kompetensi utama siswa PAUD IT Mutiara Hati melalui pendekatan "Learning Through Living."

Ustadzah Dwi Nidika mengawali paparannya dengan menegaskan bahwa makna cerdas bagi anak usia dini di TKIT Mutiara Hati jauh melampaui kemampuan akademik semata. "Cerdas bukan hanya tentang menguasai angka dan huruf, tetapi juga kemampuan untuk beradaptasi, berinteraksi, menyelesaikan masalah, dan memahami nilai-nilai kehidupan," jelas beliau. Konsep ini menjadi fondasi kurikulum dan metode pengajaran di TKIT Mutiara Hati, yang senantiasa berupaya membentuk pribadi anak yang utuh dan seimbang.

Pendekatan "Learning Through Living" yang ditekankan oleh Ustadzah Dwi Nidika menjadi inti dari pemahaman makna cerdas ini. Beliau menjelaskan bahwa anak-anak belajar paling efektif melalui pengalaman nyata dan interaksi langsung dengan lingkungan sekitar. "Kita tidak hanya mengajarkan teori, tetapi mengajak anak-anak untuk merasakan, mencoba, dan menemukan sendiri," ujarnya. Hal ini sejalan dengan prinsip pendidikan anak usia dini yang mengedepankan pembelajaran berbasis pengalaman dan eksplorasi.

Lebih lanjut, Ustadzah Dwi Nidika memberikan beberapa contoh konkret penerapan "Learning Through Living" di TKIT Mutiara Hati. Mulai dari kegiatan berkebun yang mengajarkan tanggung jawab dan proses pertumbuhan, kunjungan ke pasar untuk memahami transaksi dan interaksi sosial, hingga berbagai proyek kolaboratif yang melatih kerja sama dan pemecahan masalah. "Setiap kegiatan dirancang agar anak-anak dapat menyerap pelajaran berharga dari setiap pengalaman yang mereka jalani," imbuhnya.

Orang tua diajak untuk memahami bahwa peran mereka di rumah sangat krusial dalam mendukung pendekatan ini. Ustadzah Dwi Nidika mendorong para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang kaya akan kesempatan belajar melalui aktivitas sehari-hari. "Biarkan anak-anak terlibat dalam tugas rumah tangga sederhana, ajak mereka berdiskusi tentang apa yang mereka lihat, dan berikan ruang bagi mereka untuk bereksplorasi," sarannya, sembari menekankan pentingnya komunikasi dua arah antara sekolah dan rumah.

Pembekalan ini juga menjadi momentum bagi TKIT Mutiara Hati untuk menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi penerus yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan akhlak mulia. Dengan berlandaskan pada nilai-nilai Islam, sekolah ini berupaya menanamkan kebiasaan baik, rasa empati, dan kepedulian terhadap sesama sejak usia dini.

Para orang tua menyambut positif penjelasan dari Ustadzah Dwi Nidika, yang dirasa sangat relevan dengan kebutuhan perkembangan anak di era modern ini. Banyak di antara mereka yang mengungkapkan apresiasinya atas upaya sekolah dalam memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai pola pendidikan yang akan dijalani putra-putri mereka.

Melalui pembekalan ini, TKIT Mutiara Hati berharap dapat menjalin kerja sama yang erat dengan orang tua demi tercapainya tujuan bersama: melahirkan anak-anak yang cerdas secara holistik, siap menghadapi tantangan masa depan, dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.



0 Komentar