Temanggung, 14 Juni 2025 – TKIT Mutiara Hati Parakan kembali menunjukkan komitmennya dalam menanamkan nilai-nilai budaya pada anak didiknya. Dalam acara Akhirussanah yang digelar hari ini, semangat pendidikan budaya dihidupkan melalui berbagai permainan tradisional, dengan permainan Jamuran menjadi salah satu sorotan utama yang menarik perhatian.
Menurut Ustadzah Yuli Astuti Ratnawati, Kepala TKIT Mutiara Hati, permainan Jamuran adalah permainan tradisional khas Jawa yang melibatkan anak-anak membentuk lingkaran, bergerak, dan bernyanyi bersama menyerupai jamur. "Permainan ini sangat sederhana, tidak memerlukan alat khusus, dan bisa dimainkan di area terbuka seperti lapangan atau halaman," jelas Ustadzah Yuli.
Lebih dari sekadar hiburan, permainan Jamuran memiliki nilai-nilai edukasi yang mendalam. Ustadzah Yuli menambahkan, "Permainan ini secara tidak langsung mengajarkan anak-anak tentang kerja sama, kepatuhan pada aturan, dan bagaimana mengekspresikan diri melalui gerakan dan nyanyian."
Terlihat jelas antusiasme para siswa saat mengikuti permainan Jamuran yang berlangsung meriah di Pendopo Pangayoman, Kabupaten Temanggung. Gelak tawa dan semangat kebersamaan memenuhi area pendopo, membuktikan bahwa pendidikan budaya melalui permainan tradisional mampu menjadi sarana yang efektif dan menyenangkan bagi anak-anak.
Melalui inisiatif seperti ini, TKIT Mutiara Hati Parakan tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga berupaya melestarikan warisan budaya bangsa sejak dini, membentuk generasi yang cerdas dan berbudaya.
0 Komentar